Ketika aku duduk sambil melihat senja. Ada seorang kawan pernah bilang, katanya dia belajar menunggu dari senja, dia belajar sabar melalui senja, dia belajar bersyukur dan bahagia juga dari senja.


Dia sudah tau ini dari awal “ senja itu datangnya lama , dia hanya datang dan memberi kesan, kemudian hilang. Tapi selalu ingat besok akan kembali.”
Selalu akan ada cerita berbeda setiap harinya, mungkin hari ini kopi itu manis, atau akan hadir sosok wanita manis yang akan duduk menemani atau hanya akan ada luka yang mewarnai harinya semua akan diceritakan kepada senja.


Senja akan selalu datang untuk menyapa dan menenangkan mengangkat kedua ujung bibir bersamaan. Keindahan yang datang tidak akan bertahan lama. Kecantikan yang dititipkan semesta meski hanya sebentar. Tapi semua jelas bahwa yang indah tidak akan berumur panjang. Semua memiliki porsi nya sendiri-sendiri. Kesedihan dan kebahagiaan akan berjalan bergantian. Kita tidak punya hak untuk mengatur. Itu mengapa alasan kenapa senja datang sebentar kemudian pergi dan datang lagi besok dengan keindahan yang lebih. Dia terlalu indah jika harus menetap terlalu lama. Karena akan ada banyak rindu yang ditumpahkan tidak pada tempatnya.


Biar kopi saja yang tumpah, rinduku jangan. Karena kopi butuh cerita tapi,
rinduku butuh pertemuan. Tapi semua hanya semu, tapi percayalah yang pergi akan datang, yang luka akan disembuhkan, dan sejauh apapun pergi pasti akan ada jalan pulang kembali ke hati yang tepat. Akhirnya senja akan selalu menjadi teman disaat sedih dan bahagia.