HADIRMU ADALAH SEBUAH PENYESALAN - NOB TRAVELLER

HADIRMU ADALAH SEBUAH PENYESALAN

By Eka Prastya - Juni 20, 2019



Bukit selong, sembalun
Entah kapan ini semua berasal. Semua terjadi sangat cepat tanpa rencana mungkin tuhan sudah mengaturnya. Timbul perasaan ingin memiliki dan dimiliki.

Cemburu dan peduli, khawatir dan kecewa, semakin sayang semakin cinta. Aku memang bukan satu – satunya yang hadir mewarnai apa yang sedang terjadi diantara kita. Mungkin terlalu dini untuk menyimpulkan perasaan apa yang timbul.


Tapi aku hanya bermaksud untuk menjaga hatiku, memastikan agar dirimu tidak benar – benar membahagiakan yang lain.
Karena aku tau tak pernah ada ikatan antara kita berdua, yang membuatku ragu. Aku takut aku belum pernah berjuang sepenuhnya untuk memenangkan hatimu, kau sudah mencari tubuh yang lain. Aku sulit memahami apa yang kau lakukan, memahami apa yang benar – benar terjadi.


Pada akhirnya aku masih tetap ragu menaruh harapan padaku benar – benar nyata atau hanya ingin menyenangkan hati yang risau  ini


Apakah aku terlalu cepat meletakkan hati ini?

Apakah perasaanku terlalu cepat datang?

Apa aku terlalu berlebihan menanggapi perasaan ini?

Salah kamu yang menciptakan obrolan hangat dan nyaman. Salah kamu memberikan perasaan nyaman dan semakin hari semakin menghangatkan.

Ah sudahlah mungkin aku terlalu berlebihan juga

Bisa apa aku? Berharap pada semesta untuk menghadirkan mu atau berharap semesta memutar kembali waktu itu agar tidak usah diperkenalkan senyum manismu. Tapi sudahlah tidak baik juga memaksakan perasaan


Singgalah sebentar, jangan pergi dulu kita duduk berdua menikmati secangkir kopi agar kamu tau pahitnya perjuanganku selama ini agar kamu tidak merasakan manisnya saja dalam sekejap yang hilang. Kopi hanya butuh bercerita siapa tau setelah kopi mu habis kamu akan tetap memilih tinggal?


Sesungguhnya aku tidak berhak menjajikan apapun kepadamu. Siapa yang tau tentang takdir ini siapa tau setelah satu menit kamu membaca ini perasaanmu berubah.


Tapi itu semua sia – sia aku tidak akan kembali ketempat yang sama hanya untuk melihat pemandangan yang sama. Tapi aku akan kembali membawa cerita berbeda dari tempat yang belum aku kunjungi dengan pemandangan yang lebih indah.


Setidaknya aku akan mencoba berubah, mencoba lebih baik membuka segala lembar baru, belajar dari gunung yang tak pernah mengeluh walau setiap hari selalu di tempatkan seperti sampah, seperti laut yang selalu menghadirkan senyum ketika ombak menerjang karang, berdiri diatas awan yang membuat hati ini selalu belajar ikhlas, setidaknya aku belajar dari mereka semua apa arti kehidupan ini, arti kesabaran, dan arti keihklasan sesungguhnya


Sadarlah sebelum penyesalan itu datang  ………

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar