7 HAL AGAR PENDAKIAN MENJADI AMAN DAN NYAMAN - NOB TRAVELLER

7 HAL AGAR PENDAKIAN MENJADI AMAN DAN NYAMAN

By Eka Prastya - Mei 29, 2018

Salam lestari kawan....
Hari ini saya akan berbagi tips mendaki gunung yang nyaman dan aman .

|| GUNUNG BUKAN AJANG UNTUK GAYA-GAYAAN ||

Tau enggak kalian bahwa kata kata tersebut di tujukan buat pendaki yang sok sok an dan ber anggapan bahwa gunung itu adalah tempat pariwisata yang nyaman dan aman. Nyatanya hal tersebut berbanding terbalik.

Belum lama ini kita mendapatkan kabar duka dari beberapa teman pendaki yang meninggal ketika melakukan pendakian. Berita duka seperti ini bukan terjadi satu atau dua kali, namun berita duka ini sudah cukup sering kita dengar.
Kita tidak usah saling menyalahkan, namun kejadian-kejadian tersebut cukup kita jadikan sebagai bahan pembelajaran agar kejadian tersebut tidak terulang lagi. Gunung bukanlah tempat untuk gagah-gagahan, bukan juga tempat untuk pamer kekuatan. Mendaki boleh-boleh saja untuk dilakukan, namun kita perlu meluruskan niat kita ketika mendaki, apakah untuk menikmati keindahan alam yang sudah Tuhan ciptakan atau hanya untuk gagah-gagahan.

Gunung bukan untuk ditaklukan, tapi untuk kita ajak berjabat tangan
Karena mendaki gunung bukan kegiatan sembarangan, maka dalam melakukannya tentu juga jangan sembarangan. Sebagai bahan pembelajaran, 7 hal keliru ini harus kita hindari untuk menjaga keselamatan kita ketika mendaki.

1. Tidak melewati jalur yang tidak resmi.
Karena rasa penasaran yang tinggi kadang ada pendaki yang nekat untuk melewati jalur yang tidak resmi. Ini tentu keliru mengingat resikonya begitu besar. Resiko yang paling berbahaya adalah bisa tersesat.
Ketika melewati jalur tidak resmi, mungkin kamu akan masuk ke dalam hutan yang lebat dan belum ada jalan yang bersih untuk dilewati. Ketika kamu tersesat, kamu akan kesusahan untuk mencari jalan untuk kembali, mungkin kamu akan masuk lebih dalam dan lebih jauh ke dalam hutan, dan yang paling ditakutkan adalah tim pencari akan kesulitan mencari karena kamu keluar dari jalur resmi. Proses pencarian pun tentu akan memakan waktu lebih lama. So, jangan pernah kamu melewati jalur tidak resmi ketika mendaki kalo kamu pengen selamat.

2. Mengabaikan kesehatan.
Untuk mendaki dibutuhkan fisik yang kuat dan juga sehat. Kalo misalnya kamu ngerasa kurang enak badan ketika akan melakukan pendakian, sebaiknya kamu batalin deh niatmu untuk mendaki karena itu bisa membahayakan keselamatanmu sendiri. Ingat, keluarga menunggumu pulang ke rumah dengan selamat. Jangan konyol dengan memaksakan diri untuk tetap mendaki.

3. Tidak melakukan persiapan dengan baik.
Persiapan untuk mendaki ga bisa asal. Kamu harus perhatiin semua kebutuhan yang harus kamu penuhi ketika di gunung nanti seperti makanan, minuman, pakaian, obat-obatan dan perlengkapan penunjang lainnya. Selain itu kamu juga harus punya pengetahuan mengenai medan yang akan kamu tempuh karena itu juga bagian dari persiapan. Intinya kamu harus persiapkan semuanya dengan matang, nggak boleh engga karena naik gunung nggak boleh ngasal, kalo kamu ngasal nyawamu bisa jadi taruhannya.

4. Mengabaikan peraturan.
Pendaki yang baik tentu akan mematuhi peraturan yang berlaku dimanapun dia mendaki. Peraturan ini dibuat bukan untuk mengekang, namun untuk sama-sama saling menjaga baik itu lingkungan dan pendaki itu sendiri.

5. Tidak memiliki pengetahuan yang baik mengenai medan.
Sebelum mendaki kamu harus gali informasi mengenai gunung yang akan kamu daki sebanyak-banyaknya. Kamu bisa browsing atau bertanya kepada orang-orang yang udah berpengalaman. Ini penting untuk kamu lakukan agar kamu mengenal medan dengan baik.

6. Terobsesi untuk mencapai puncak.
Setiap pendaki pasti mempunyai tujuan yang sama ketika mendaki, yaitu mencapai puncak. Namun, jika keinginan ini tidak di iringi rasa tanggung jawab dan kebijaksanaan, kadang obsesi ini bisa bikin kamu celaka.
Sebisa mungkin kamu harus bisa berfikir jernih dan bersikap bijaksana ketika mendaki, kalau memang tidak memungkinkan maka jangan dipaksakan. Punya obsesi boleh, tapi harus rasional. Yang paling penting itu kan pulang ke rumah dalam keadaan selamat, bisa mencapai puncak hanyalah bonus.

7. Memaksakan mendaki ketika kondisi tidak memungkinkan.
Hampir sama dengan poin nomor 6, kekeliruan ini didasari oleh obsesi yang tidak terkendali sehingga seseorang memaksakan diri untuk mendaki meskipun situasi dan kondisi tidak memungkinkan.
Batalkan segera niat kamu

Itulah 7 hal yang harus dihindari menurut versi dan pendapat ku.
Mungkin buat kalian yang masih pemula aku saranin jangan lah mendaki dengan ambisi tetapi mendakilah dengan hati dan jiwa yang memanggil. Karena apa mendaki bukan soal menjadi siapa yang duluan nyampek puncak dan siapa yang kuat mencapai puncak tetapi mendaki adalah bagaimana kalian bisa melewati semua rintangan dan bangkit menjadi kan semua hal itu menjadi sebuah pelajaran bahwa tujuan pendakian bukan lah puncak bukanlah siapa yang kuat tetapi tujuan utamanya adalah siapa yang bisa belajar dan mengambil sebuah pengalaman yang alam berikan.

Oke kawan sekian dulu tips dan triknya terima kasih buat kalian yang sudah baca semoga bermanfaat

Salam lestari........



  • Share:

You Might Also Like

0 komentar